Renungan

Memahami Sifat Dasar Manusia Yang Berpotensi Keributan

Memahami Sifat Dasar Manusia Yang Berpotensi Keributan. Tulisan ini adalah sebuah opini pribadi dari penulis, mengenai berbagai macam keresahan yang  hampir sering terjadi, tentang hubungan manusia dengan manusia. Entah bagiamana cara penulis untuk memulai tulisan ini. Tetapi ada buah pemikiran yang menurut penulis, kalau kita semua menerapkan hal ini, kemungkinan hubungan kita antara sesama manusia akan berjalan aman tentram dan damai.

Keresahan ini hadir ketika penulis berada disuatu tempat atau lingkungan yang kurang baik atau yang biasa kita sebut dengan TOXIC RELATIONSHIP . Disini penulis tidak membahas hubungan sebatas lawan jenis saja, apakah itu suami istri, atau hubungan pasangan kekasih. Tetapi hubungan yang lebih universal, seperti hubungan antar saudara,teman,sahabat, atasan dan bawahan , serta antara orang tua dan anak.

Penulis pribadi sering melihat berbagai macam pertengkaran atau keributan manusia datang dengan sebab – sebab yang berbeda. Dan yang dilihat dari berbagai macam keributan itu adalah kurangnya kesadaran tentang sifat dasar dasar manusia yang kalau kita tidak bisa memakluminya, maka situasi itu tidak akan pernah bisa dihindarkan.

Sekali lagi ini adalah sebuah opini, karena penulis bingung menamainya apa, maka penulis menamainya sebagai sifat dasar manusia.

Sifat Dasar Manusia Pemicu Keributan

  1. Tidak mau mendengarkan tetapi ingin didengar
  2. Tidak  mau mengerti tetapi ingin dimengerti
  3. Merasa paling benar dan yang lain salah
  4. Tidak mau disalahkan tetapi selalu menyalahkan
  5. Tidak mau disudutkan tetapi sering menyudutkan
  6. Tidak mau melayani tetapi ingin dilayani
  7. Tidak mau mengalah tapi ingin menjadi yang utama

Berdasarkan sifat sifat dasar manusia yang penulis paparkan diatas. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk bisa menjadi manusia yang tidak hanya menjadi manusia biasa atau manusia kebanyakan. dengan membalikan semua daftar sifat dasar tadi

Tidak Mau Mendengarkan Tetapi Ingin di Dengar

Bagaimana kalau kita mencoba selalu berusaha untuk mendengarkan setiap hal yang disampaikan oleh lawan bicara kita. menyimak dengan baik – baik dan tidak berusaha untuk mendebatnya. Hal ini butuh usaha keras karena harus menurunkan ego kita. Dengan begitu isi pemikiran lawan bicara kita, mampu kita pahami. Karena kalau diawal pembicaraan saja sudah tidak mau mendengarkan maka akan menjadi sulit untuk memahaminya sehingga potensi keributan akan jauh lebih besar terjadi.

Tidak Mau Mengerti Tapi Ingin Mengerti

Untuk tidak menjadi manusia kebanyakan yang memiliki sifat ini maka mulailah untuk mengerti lawan bicara kita. Pertama yang harus kita amati adalah latar belakang masa lalunya. Kenapa hal ini sangat penting, karena kita sama sama tau bahwa karakter yang terbentuk seseorang itu berdasarkan pengalaman masa lalunya. Dengan begitu kita akan mengerti. ketika lawab bicara bereaksi terhadap setiap permasalahan. dan mengambil sudut pandang yang mungkin akan berbeda dengan sudut pandang yang kita miliki. Dengan begitu rasa pemakluman akan muncul. Sehingga apapun yang dilakunnya menjadi biasa aja.

Merasa paling benar dan yang lain salah

Hal ini sering sekali terjadi. Ketika dua orang atau lebih bersetru, selalu menunjukan sisi bahwa dirinya yang paling benar atau tidak merasa salah. Bagaimana kalau kita mulai sekarang membawa dirikita untuk mencoba untuk mengakui kesalahan yang kita lakukan walau hanya sedikit, dan ketika kita memang didalam posisi yang benar, sikap kita biasa aja dan tidak terlalu menunjukan yang akhirnya memancing keributan.

Tidak mau disalahkan tetapi selalu menyalahkan

Hampir semua orang, bahkan penulis sendiripun tidak mau disalahkan oleh apapun itu. dengan kita menyadari bahwa tidak ada satupun manusia didunia ini tidak mau disalahkan, maka kita jangan melakukan hal itu, yaitu menyalahkan orang lain atas apa yang telah terjadi. Kita harus fokus pada permasalahannya dan juga bagaimana cara mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada.

Tidak mau disudutkan tetapi sering menyudutkan

Sifat dasar ini sama dengan sifat dasar manusia tidak mau disalahkan. Sekali lagi untuk menghindari terjadinya keributan antara manuisa, maka hal ini perlu kita hindari. Setiap ada permasalahan berfokus pada pencarian solusi. bukan menyalahkan ataupun menyudutkan orang lain.

Tidak mau melayani tetapi ingin dilayani

Sifat dasar manusia tidak mau melayani ini juga terkadang menjadi sumber masalah dalam hubungan antara manusia. semisal ada seorang anak yang tidak mau diperintah oleh ibunya untuk membantunya, atau sesama pekerja yang diam saja saat melihat teman kerjanya sedang kerepotan atau dalam kondisi memerlukan bantuan, atau sang istri yang memerlukan bantuan suaminya tetapi suaminya tidak memperdulikannya. dan yang lebih sering saya lihat adalah ketika sang suami ingin selalu dilayani oleh sang istri dari mulai makan sampai hal – hal kecil tetapi tidak mau melakukan hal yang sama terhadap istrinya. Kondisi – kondisi tersebut sering kali menjadi bahan bakar keributan antara hubungan manusia.

Melihat hal itu, mengapa kita tidak mencoba untuk selalu melayani orang lain yang ada disekitar yang memerulkan bantuan. Kita bantu orang – orang yang membutuhkan bantuan semampunya kita memberikan bantuan. Seandainya semua orang melakukan “MELAYANI” orang lain, tentu kebutuhan emosi satu sama lain dari hubungan manusia ini dapat terpenuhi, dan ketika kebutuhan emosinya terpenuhi maka keributan dalam hubungan antara manusia dapat dihindarkan.

Tidak mau mengalah tapi ingin menjadi yang utama

Sifat dasar manusia yang berpotensi menjadi sebuah keributan yang satu ini sering sekali kita lihat dikehidupan kita sehari – hari, banyaknya manusia yang tidak mau mengalah satu sama lain, selalu ingin diutamakan. Dari pengalaman ini penulis selalu berfikir seandainya saja jika satu sama lain hubungan antara manusia ini mau saling mengalah, tentu keributan tidak akan mungkin sering terjadi.

Tentunya masih banyak lagi sifat – sifat dasar manusia yang akan berpotensi menjadi sumber keributan, poin – poin yang disampaikan diatas berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis terhadap setiap keributan yang terjadi diantara hubungan manusia dengan manusia.

Tentunya untuk menghindari dari sifat – sifat dasar manusia yang berpotensi menjadi sumber keributan ini akan sulit kita lakukan, karena kita harus melawan diri kita sendiri, melawan ego dan  gengsi yang kita punya.

Terlebih lagi sulit pula untuk mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga terciptanya “SALING” antara hubungan manusia. ketika “SALING” sudah dilakukan terhadap hubungan manusia diharapkan setiap potensi adanya keributan dapat ditanggulangi.

Mari kita saling mengerti, saling mengalah, saling memahami, saling melayani, saling perhatian, saling membantu, dan banyak saling – saling lainnya.

Jika kita menginginkan Apapun yang kita inginkan dari orang lain terhadap kita, Kitapun harus sama, melakukan apa yang orang lain inginkan terhadap kita.

Sekian dari penulis, jika ada yang ingin berdiskusi dengan tulisan ini, mangga forum diskusi dibuka lebar – lebar. Silahkan sampaikan dikolom komentar.

-edwin nugroho-